Pengertian, Jenis, dan Pengolahan Bahan Kimia Cair

Pengertian, Jenis, dan Pengolahan Bahan Kimia Cair

Pengelolaan cairan kimia merupakan salah satu proses penting dalam pembuatan bahan kimia yang membutuhkan pemisahan, pemurnian, dan konsentrasi cairan kimia dengan efektivitas yang tinggi dari segi biayanya. Mengelola cairan kimia secara aman sambil mempertahankan kualitas produk yang tinggi itu sangat penting.

Nah, sebelum membahas lebih jauh mengenai pentingnya mempertahankan kualitas produk kimia seperti bahan kimia cair, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu bahan kimia cair.

Apa itu Bahan Kimia Cair?

Bahan kimia cair adalah komponen berwujud cair yang digunakan dalam berbagai aplikasi di sektor industri dan rumah tangga. Beberapa contoh bahan kimia cair yang umum digunakan adalah deterjen, pupuk, bahan kimia pembersih, asam, basa, dan pengawet.

Bahan kimia cair memiliki berbagai manfaat, termasuk membantu membersihkan, membuat pupuk, mengubah pH larutan, dan menjaga kualitas bahan makanan.

Jenis-Jenis Bahan Kimia Cair di Sekitar Kita

1. Detergen

Deterjen adalah salah satu jenis bahan kimia cair yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Detergen digunakan untuk menghilangkan kotoran, minyak, dan debu dari pakaian dan peralatan lainnya. Selain itu, deterjen juga dapat digunakan untuk meningkatkan pencucian dan mengurangi warna dari pakaian.

2. Pupuk

Selain deterjen, bahan kimia cair juga berguna untuk membuat pupuk. Pupuk berfungsi untuk meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan tingkat nutrisi, dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pupuk dapat dibuat dengan berbagai jenis bahan kimia cair, seperti nitrogen, fosfat, dan kalium.

3. Pengubah pH Larutan

Bahan kimia cair juga digunakan untuk mengubah pH larutan. pH larutan adalah skala yang mengukur tingkat asam atau basa larutan. Dengan menggunakan bahan kimia cair seperti asam klorida dan natrium hidroksida, pH larutan dapat diubah dengan mudah.

4. Pengawet Makanan

Terakhir, bahan kimia cair juga sangat berguna dalam mempertahankan kualitas bahan makanan. Bahan kimia cair digunakan dalam pengawetan makanan untuk membantu mencegah pembusukan makanan. Beberapa bahan kimia cair yang biasa digunakan adalah natrium benzoat, asam sorbat, propilen glikol, etanol, dan asam sitrat.

Natrium benzoat digunakan sebagai pengawet yang efektif untuk mencegah pembentukan jamur dan bakteri pada makanan. Ini juga membantu mencegah perubahan warna, rasa, dan bau yang tidak diinginkan. Asam sorbat digunakan untuk mencegah pembusukan makanan dan dapat membunuh mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan. Propilen glikol digunakan untuk meningkatkan tekstur dan daya tahan makanan.

Etanol juga berguna dalam banyak produk kimia cair. Ini merupakan komponen utama dalam banyak produk kimia cair yang digunakan secara luas di masa sekarang. Etanol digunakan sebagai bahan bakar, pembersih, dan penyelesaian antiseptik yang banyak digunakan. Etanol umumnya digunakan dalam pembuatan kosmetik seperti lotion, sabun, dan lainnya. Ini juga digunakan dalam produksi farmasi, seperti obat, pemutih, dan pembersih. Etanol juga ditemukan dalam produk-produk makanan seperti minuman keras dan minuman soda. Etanol juga digunakan dalam pembuatan industri seperti bensin, pelarut, dan pelarut organik.

Cara Mengelola Bahan Kimia Cair

Pengelolaan bahan kimia cair merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah risiko bahaya kimia. Pengelolaan bahan kimia cair harus dilakukan secara konsisten dan hati-hati, karena bahan kimia cair dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan dan lingkungan. Penting untuk memastikan bahwa bahan kimia cair disimpan, digunakan, dan dibuang dengan benar.

Pertama, bahan kimia cair harus disimpan dengan benar untuk mencegah terjadinya kebocoran atau tumpahan. Peralatan penyimpanan harus ditingkatkan untuk meningkatkan keamanan bahan kimia cair. Selain itu, bahan kimia cair harus disimpan dalam ruangan dengan ventilasi yang cukup dan harus terpisah dari bahan lainnya. Bahan kimia cair juga harus disimpan dalam wadah tertutup rapat dan diikat dengan kabel untuk mencegah kerusakan dan tumpahan. Perlu juga untuk memastikan bahwa bahan kimia cair disimpan di tempat yang aman dan jauh dari sumber panas dan sinar matahari.

Penggunaan bahan kimia cair harus diatur secara ketat. Ini meliputi penggunaan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, dan jas laboratorium. Pekerja juga harus mengikuti peraturan keamanan yang ditetapkan oleh pengelola bahan kimia cair. Sebagai contoh, pengelola bahan kimia cair harus memastikan bahwa pekerja tidak terpapar bahan kimia cair melalui kontak kulit atau inhalasi.

Pengelolaan bahan kimia cair harus dilakukan dengan cara yang tepat dan benar dengan cara:

  1. Pembelian bahan kimia cair harus dilakukan oleh pihak yang berwenang.

  2. Setiap pekerja yang menangani bahan kimia cair harus dilatih terlebih dahulu mengenai cara penanganan yang benar.

  3. Penyimpanan bahan kimia harus dilakukan dalam ruangan yang aman dan tertutup.

  4. Setiap pekerja harus memakai perlengkapan pelindung seperti sarung tangan, masker, dan baju pelindung untuk melindungi diri mereka ketika menangani bahan kimia cair.

  5. Semua bahan kimia yang tidak digunakan harus dikembalikan ke pemasok atau dibuang sesuai dengan prosedur yang ditentukan.

  6. Semua bahan kimia cair yang digunakan harus dicatat dan dilaporkan kepada pihak yang berwenang.

Pengelolaan bahan kimia cair merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Hal ini karena bahan kimia cair dapat berbahaya bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, pengelolaan bahan kimia cair harus dilakukan dengan seksama dan tepat.

Bahan Kimia Cair dari Indochem

Ada banyak proses manufaktur yang membutuhkan pemurnian, pemisahan, dan konsentrasi cairan kimia dengan efektivitas yang tinggi dari segi biaya. Indochem memiliki solusi untuk berbagai tantangan pemurnian dengan menggunakan rangkaian karbon aktif yang dicuci dengan asam dengan kemurnian tinggi dalam bentuk kelapa, granular, bubuk, dan batu bara. Secara global, Indochem memasok kebutuhan kimia cair yang cukup melimpah

Indochem akan menerapkan keahliannya dan melakukan penilaian yang ditargetkan, uji laboratorium, dan uji percontohan untuk memilih karbon yang sesuai untuk proses batch atau berkelanjutan. Uji coba isoterm dapat dilakukan di laboratorium kami untuk memberikan indikasi pemilihan dan penggunaan karbon yang tepat. Selain itu, kami juga dapat menyediakan peralatan bergerak dari ukuran 20 liter hingga 20m3 untuk melakukan uji coba produksi skala penuh dan percontohan, yang kemudian dievaluasi oleh teknisi kami yang berpengalaman untuk mengidentifikasi solusi paling efisien untuk tantangan tersebut.